#1 Kasus Chernobyl
Chernobyl adalah sebuah kota tak berpenghuni di ukraina utara, tepatnya di Oblast Kiev
dekat dengan perbatasan Belarusia. Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana
ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) karena saat itu tingkat radiasi di kota ini masih
dalam keadaan kritis,yaitu pada 5,6 roentgen per second (r/s) (0.056 grays per second, atau gy/s).
Secara garis besar, bencana chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada 25 april 1986
reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman berlangsung,
teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor kehilangan daya turbin
dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem pendingin tetap bekerja sampai
generator kembali beroperasi. Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 april. Untuk
mendapatkan hasil akurat, operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang
kemudian pilihan ini yang membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda
selama sembilan jam akibat peningkatan permintaan daya di kiev. Proses pemadaman dan tes
dilanjutkan kembali pada pukul 23.10 25 april. Pada pukul 01.00, 26 april, daya reaktor menurun
tajam, menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan. Operator berusaha
mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika sistem keselamatan
tetap aktif, operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat melakukannya dan
akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30. Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk level ke-7 (level
paling atas) yang disebut major accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan INES (the
international nuclear event scale). Di samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar
SOP (standard operation procedure), pltn chernobyl juga tidak memenuhi standar desain
sebagaimana yang ditentukan oleh IAEA (international atomic energy agency). PLTN Chernobyl
tidak mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan
jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor.
Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun terjadi ledakan
kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau
bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan. Secara
perinci, kecelakaan itu disebabkan, pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah –
daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor
(containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara. Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang
dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat
reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab
terhadap operasi reaktor. Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya
keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum
kecelakaan terjadi.
Secara rinci, kecelakaan Chernobyl disebabkan oleh:
1. Desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah, daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat
dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap
kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
2. Pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor
yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin
darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang
bertanggung jawab terhadap operasi reaktor. Namun selain itu prosedur tertulis pun kurang
memadai.
3. Budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu
memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Dampak Tragedi Chernobyl
Terhadap manusia:
1. Kematian Akibat Sindroma Radiasi Akut
2. Mortalitas Akibat Kanker
3. Kanker Tiroid pada Anak-anak
4. Leukemia, Kanker Mempat dan Penyakit Sirkulasi
5. Katarak
Terhadap lingkungan:
1. Kontaminasi Radionuklida di Daerah Pertanian
2. Kontaminasi Radionuklida di Daerah Pemukiman
3. Kontaminasi Radionuklida di Hutan
4. Efek Radiasi Pada Tanaman dan Hewan
Pengendalian tragedi Chernobyl Langkah pertama yang diambil untuk mengendalikan api dan pelepasan radionuklida
adalah menjatuhkan senyawa-senyawa penyerap neutron dan bahan yang dijatuhkan sekitar
5.000 ton, yang meliputi sekitar 40 ton senyawa boron, 2.400 ton timbal, 1.800 ton pasir dan
tanah liat, dan 600 ton dolomit, serta cairan fosfat natrium dan polimer .
Setelah puing reaktor dipastikan telah mati dan dingin, sebuah struktur sarkofagus raksasa
dibangun untuk menyelubungi seluruh puing
Semoga Bermanfaat
#WattunnamiK3
#OHSSFKMUNHAS
Sumber: Hermawan, Nanang Triagung. 2009. Analisa Kronologi Kecelakaan Reaktor
Chernobyl. Disampakan pada Seminar Keselamatan Nuklir, 5-6 Agustus 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar